Pemberian pakan dan minum untuk ayam harus dilihat tipe pertumbuhan badannya sesuai tujuan pemeliharaan. Ayam pelung dengan tubuh yang besar dan kokoh dengan pertumbuhan yang cepat sanggup dikategorikan sebagai pedaging. Tetapi, alasannya ialah kebanyakan peternak lebih memusatkan untuk menghasilkan anak, maka pemeliharaannya dipusatkan untuk memperbanyak telur tetas. Dengan demikian tipe pemeliharaan yang sempurna ialah pemeliharaan tipe dwiguna (petelur dan pedaging).
Bahan Pakan
Bahan pakan ialah suatu kekeliruan bila menganggap sama antara istilah pakan dan ransum. Pakan sanggup diartikan sebagai seluruh materi masakan yang sanggup diberikan pada ternak. Sedang ransum ialah kumpulan materi masakan yang disediakan untuk ternak selama 24 jam. Dengan kata lain, ransum merupakan belahan dari pakan. Peternak yang tidak ingin repot melaksanakan penyusunan ransum sanggup membeli ransum jadi dari pabrik. Namun, harganya kadang menjadi hambatan sehingga peternak lebih menentukan menyusun ransum sendiri.
Baca juga Cara Pemeliharaan Ayam Pelung
Dalam menyusun ransum materi pakan dipilih menurut syarat sebagai berikut :
Dalam menyusun ransum materi pakan dipilih menurut syarat sebagai berikut :
- Disukai ayam pelung.
- Hendaknya sanggup saling menutupi kekurangan masing-masing materi pakan.
- Mudah didapat dengan harga terjangkau.
- Mengandung cukup zat-zat yang dibutuhkan sesuai dengan syarat minimum ransum untuk ayam pelung. Untuk itu peternak harus mengetahui zat-zat yang terkandung dalam setiap materi dan ayam pada tiap periode umur.
- Bermutu baik, artinya materi pakan tersebut belum terlalu usang disimpan, warna, bau, maupun bentuknya belum berubah akhir jamur atau binatang perusak.
Bentuk Bahan Pakan Dan Ransum
Bahan pakam ayam pelung berupa makanan, hasil tanaman, dan kadang bahan-bahan yang berasal dari ternak atau binatang laut. Berdasarkan bentuk fisik pakan terbagi dalam :
- Bentuk butiran : jagung, gandum, sorghum, dan lain-lain yang merupakan sumber karbohidrat.
- Bentuk tepung : bekatul, dedak gandum, tepung tulang, tepung ikan, dan lain-lain sebagai sumber protein dan karbohidrat.
- Bentuk pipih : bungkil kedelai, bungkil kacang tanah, dan asam amino.
- Bentuk cair : minyak ikan, minyak kedelai, dan lain-lain sebagai sumber energi.
Sedang bentuk ransum secara umum terbagi dalam beberapa macam sebagai berikut :
- Bentuk tepung komplet. Berupa gabungan materi pakan yang telah digiling halus sebelum dicampur dan mengandung unsur gizi komplet yang dibutuhkan ayam. Ransum jenis ini gampang diserap usus ayam, sehingga sanggup diberikan untuk semua jenis ayam dari anak sampai dewasa.
- Bentuk butiran atau pelet. Merupakan bentuk ransum tepung komplet yang diproses kembali bentuk butiran. Pengembangan ransum ini diubahsuaikan dengan sifat ayam yang lebih menyukai pakan bentuk butiran atau pecahan. Pemakaian ransum menyerupai ini mengurangi pengeluaran alasannya ialah tidak ada yang terbuang. Namun, ransum pelet hanya sanggup diberikan pada ayam yang telah menginjak remaja dan sering menimbulkan kanibalisme.
- Bentuk butiran pecah atau crumble. Bentuk ini merupakan pengembangan jenis pelet. Ransum ini ialah ransum tepung komplet yang diubah menjadi bentuk pecahan. Kelebihan ransum ini ialah sanggup diberikan untuk semua periode umur, disukai ayam, dan mempunyai unsur gizi komplet dalam tiap pecahan.
Penyimpanan Bahan Pakan
Setiap peternakan harus mempunyai gudang penyimpan ransum, terutama bagi peternakan berskala besar. Alasannya, alasannya ialah peternak membeli ransum untuk jangka waktu tertentu, yaitu sekitar 2-3 minggu. Dalam menyimpan ransum peternak perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut.
- Tempat penyimpanan tidak lembap, cukup sinar matahari, dan cukup ventilasi.
- Sebaiknya bungkusan (karung) ransum tidak diletakkan eksklusif di lantai penyimpanan, apalagi bila lantainya semen yang dingin. Gunanya untuk mencegah kelembapan yang berasal dari tanah. Gunakan kursi pengganjal dan karung ransum yang disusun sedemikian rupa sehingga memudahkan pengambilan.
- Tempat penyimpanan harus dijaga dari binatang perusak terutama tikus. Untuk itu, kawasan harus higienis dan dinding tidak berlubang.
Tempat Pakan Dan Minum
Peralatan pakan dan minum cukup bervariasi, sehingga peternak harus menyesuaikan dengan kondisi ayam pelung dan sistem pemeliharaannya.
Tempat Pakan
Bahan kawasan pakan sangat bermacam-macam di antaranya plastik, pipa pralon, seng, dan almunium. Bentuk dan ukurannya pun bervariasi, terlebih bila peternak menciptakan sendiri. Tempat pakan yang umum dipakai ialah :
- Tempat pakan gantung atau otomat : Tempat pakan ini terbuat dari materi seng atau plastik berbentuk bundar dan dalam. Ukurannya sanggup diubahsuaikan dengan kondisi peternakan. Pemakaian kawasan pakan ini harus digantung, sehingga cocok untuk sangkar yang luas
- Tempat pakan bentuk kotak : Dibuat dari materi tripleks, seng, alumunium, dan lain-lain. Bentuknya kotak memanjang dengan ukuran yang variasi. Penempatannya di dalam kandang.
- Tempat pakan bentuk silinder : Tempat pakan jenis ini terbuat dari belahan bambu atau pipa paralon besar. Bentuk ini biasanya ditempatkan di luar kandang, sehingga panjangnya diubahsuaikan dengan panjang kandang. Namun, sanggup juga ditempatkan di dalam sangkar dengan diberi kaki dan penghalang semoga tidak terinjak-injak.
Tempat minum
Bahan yang dipakai untuk kawasan minum sebaiknya dipilih yang tidak mensugesti sifat air di dalamnya. Karena peternak tidak hanya memperlihatkan air putih. Seringkali peternak menambahkan larutan tertentu yang bertujuan untuk memperkuat tubuh atau sebagai obat. Bentuk kawasan minum tidak banyak macamnya, beberapa di antaranya :
- Tempat minum gantung : Penempatan kawasan minum ini memang dengan menggantungkannya di dalam kandang. Kecuali bila diletakkan di dalam sangkar anakan. Di dalam sangkar anakan cukup diletakkan di lantai semoga terjangkau oleh anakan. Tempat minum ini biasanya terbuat dari materi plastik. Sedang ukurannya sangat bermacam-macam mulai dari setengah liter sampai 5 liter.
- Tempat minum bentuk silinder : Seperti kawasan pakan, kawasan minum juga sanggup dibentuk dari belahan bambu atau belahan pipa peralon. Dan penempatannya pun di luar kandang. Begitu pula ukurannya sanggup diubahsuaikan dengan panjang kandang.
Referensi : Search Google