Mengenal Ayam Pedaging

Mengenal Ayam Pedaging Sebenarnya, semua makhluk hidup yang tergolong dalam bangsa unggas sanggup menghasilkan telur dan mempunyai daging yang sanggup dinikmati. Hanya saja, hal yang membedakan dari masing-masing unggas yakni ukuran badan dan jumlah daging maupun telur yang dihasilkan. Burung Kasuari dan burung Parkit misalnya, ukuran badan maupun dagingnya sangat berbeda.


Persamaannya yakni kedua burung tersebut menghasilkan telur dalam jumlah yang sedikit. Ada kelompok unggas yang menghasilkan telur sedikit, tetapi ukuran telurnya relatif besar. Sementara ada yang menghasilkan telur dalam jumlah banyak, tetapi ukurannya relatif kecil, contohnya ayam hutan liar.

Ayam pedaging misalnya, disebut demikian lantaran memang kelebihannya terletak pada dagingnya yang banyak, ayam hias lantaran penampilannya yang cantik, indah, dan berwarna-warni, atau ayam aduan lantaran bisa bertanding. Istilah "pedaging" dikembangkan pula untuk unggas lainnya, menyerupai belibis komersial, kalkun dan angsa yang berdaging banyak juga dikategorikan sebagai unggas pedaging.

Hal yang sama juga berlaku untuk puyuh sehingga ada istilah puyuh petelur (yang hasil utamanya telur) dan puyuh pedaging (yang hasil utamanya daging). Sebutan untuk unggas sering kali didasarkan pada produk utama atau potensi yang sanggup ditonjolkannya. Beranjak dari sini lalu timbul pertanyaan, jenis ayam manakah yang disebut sebagai ayam pedaging?

Bila dikatakan hasil utama ayam yang dipelihara yakni daging sesuai klarifikasi di atas, memang benar disebut ayam pedaging. Namun, bukankah ayam buras (dalam hal ini ayam kampung) juga disebut ayam pedaging lantaran kerap kali dijual sebagai ayam potong atau kendati dipelihara sebagai ayam petelur, kalau telah apkir akan dijual sebagai ayam pedaging pula. Oleh lantaran itu, pengertian ayam pedaging masih harus dibatasi atau diperjelas. Bisa dibilang, ayam pedaging yang dimaksud yakni ayam jantan dan betina muda yang berumur di bawah 8 ahad dan ketika dijual mempunyai bobot badan tertentu, mempunyai pertumbuhan yang cepat serta mempunyai dada yang lebar dengan timbunan daging yang baik dan banyak.

Dengan demikian, ayam yang pertumbuhannya cepat itulah yang dimasukkan ke dala kategori ayam pedaging. Demikian pula unggas yang mempunyai pertumbuhan cepat per satuan waktu itulah yang dimasukkan ke dalam kategori unggas pedaging.

Ayam kampung berumur 8 ahad masih sangat kecil, tidak lebih dari kepalan jari orang dewasa. Begitu pula dengan ayam petelur. Hal itu menunjukkan bahwa pertumbuhan ayam kampung memang lambat. Sementara ayam broiler mempunyai pertumbugan yang fantastik, yakni semenjak berumur 1 ahad hingga 5 minggu. Pada ketika berumur 3 ahad saja badan ayam broiler sudah gempal/padat dan di umur 6 ahad ayam broiler ukuran tubuhnya sudah sama besarnya dengan ayam kampung dewasa. Bahkan, kalau dipelihara hingga berumur 8 bulan, bobotnya bisa mencapai 2 kg.

Berat sebesar itu dicapai oleh ayam kampung remaja maupun ayam ras petelur apkir pada umur 1,5 tahun. Pertumbuhan ayam tersebutlah yang menjadi pertimbangan mengapa ayam broiler lebih sempurna dianggap disebut sebagai ayam pedaging. Permasalahannya, identikkah ayam pedaging dengan ayam broiler ?

Sebenarnya istilah "ayam broiler" merupakan istilah absurd yang menunjukkan cara memasak ayam di negara-negara barat. Hingga sekarang belum ada istilah yang sempurna untuk menggantikannya, serupa halnya dengan kesulitan untuk mengganti istilah "ayam kampung" untuk salah satu jenis ayam buras. Oleh lantaran itu, yang terkenal ke seluruh pelosok hingga ke pedesaan hingga ketika ini tetap istilah ayam broiler.

Selain itu, menurut dua kriteria utama, yaitu hasil utama dan pertumbuhannya, dari semua jajaran bangsa ayam yang diseleksi, ternyata hanya ayam broilerlah yang memenuhi dua kriteria itu. Walaupun memang ada ayam ras petelur yang mempunyai tipe dwiguna. Ayam jenis ini bertelur dan kelak kalau telah apkir layak dijadikan sebagai ayam potong atau dikenal sebagai ayam petelur cokelat. Ayam petelur cokelat memang memenuhi kriteria pertama, tetapi tidak memenuhi kriteria kedua. Pada umur 8 ahad saja tubuhnya hanya sebesar kepalan tangan orang dewasa. Ayam ini memang diarahkan untuk bertelur dahulu dan kelak kalau dagingnya cukup banyak dijadikan sebagai ayam potong.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa hanya ayam broiler yang memenuhi kedua kriteria itu sekaligus sehingga untuk masa sekarang kita masih boleh mengidentikkan ayam pedaging dengan ayam broiler, tetapi tidak sanggup mengganti istilah ayam broiler itu sendiri, alasannya yakni pada masa yang akan tiba kemungkinan anggota ayam pedaging tidak hanya ayam broiler. Sama halnya dengan istilah "ayam buras" yang merupakan abreviasi dari ayam bukan ras dan anggotanya banyak sekali. Karena, istilah ayam kampung tidak bisa digantikan dengan ayam buras lantaran ayam kampung hanyalah salah satu anggota dari kelompok ayam buras.

Oleh Dr. Ir. Muhammad Rasyaf
Back To Top