Budidaya Cacing Tanah | Panduan Lengkap - cacing tanah spesies lumbricus rubellus yaitu jenis cacing yang sangat potensial buat dibudidayakan. Karena, jenis cacing ini memiliki siklus pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan jaenis cacing lainnya. Bukan hanya itu, cacing tanah ini pula tergolong simpel pemeliharaan serta perawatannya, lantaran bisa dikembangkan pada media limbah organik.
sehingga tidak mengherankan Bila banyak dimanfaatkan pada global pertanian, peternakan dan industri farmasi. Dalam global farmasi cacing jenis ini banyak dimanfaatkan menjadi materi obat serta materi kosmetik. Bahkan permintaannya pun terus meningkat buat memenuhi jumlah produksi yg semakin besar .
PANDUAN LENGKAP USAHA BETERNAK CACING
Namun, ketersediaan cacing tanah jenis masih sangat terbatas dengan harga yang relatif lebih mahal, lantaran belum banyak yg melaksanakan budidaya. Sebab masih jarang rakyat yang memahami akan hal ini. Kaprikornus pada kesmpatan kali ini akan saya kasih sedikit hints dan trik perihal cara budidaya cacing tanah. Berikut ulasannya.
1. Persiapan lokasi budidaya cacing.
Tanah yg akan dipergunakan menjadi media hayati cacing harus mengandung materi organik dalam jumlah yg akbar.
Bahan-bahan organik tersebut bisa asal dari dedaunan yg telah gugur, kotoran ternak ataupun tumbuhan serta binatang yang sudah mati. Cacing tanah sangat bahagia memakai bahan-bahan yg mudah membusuk lantaran lebih mudah dicerna.
untuk pertumbuhan yg baik, cacing tanah membutuhkan tanah yang sedikit asam hingga netral dengan ph sekitar 6-7,2. Menggunakan syarat tadi, basil yg terdapat pada badan cacing tanah bisa bekerja dengan most effective buat mengadakan fermentasi atau pembusukan.
Kelembaban udara jua perlu kau perhatikan agar pertumbuhannya dan perkembangbiakannya bisa premiere, yaitu sekitar 15-30%.
Suhu yg dibutuhkan untuk pertumbuhan cacing tanah dan penetasan kokon merupakan lebih kurang 15-25 derajat c atau suam-suam kuku. Suhu yang lebih tinggi berasal 25 derajat celcius masih tetap baik, asalkan terdapat naungan yang cukup dengan kelembaban yg best.\
usahakan lokasinya juga simpel buat diawasi serta tidak terkena oleh sinar surya secara pribadi, misalkan pada bawah pohon rindang, di samping tempat tinggal atau ruangan spesifik yg atapnya terbuat berasal bahan-bahan yang tidak meneruskan sinar dan tak menyimpan panas.
Dua. Pedoman teknis budidaya cacing tanah
A. Penyiapan saran dan peralatan
Pembuatan sangkar usahakan memakai bahan-bahan yang simpel dan murah, menyerupai rumbia, bambu, ijuk, papan bekas, serta genteng dari tanah liat. Salah satu tumpuan sangkar tetap buat peternakan skala akbar artinya dengan ukuran 1,5×18 meter dan tinggi zero,forty five meter.
Di dalamnya buatlah rak-rak bertingkat sebagai daerah atau wadah pemeliharaan. Bangunan sangkar juga bisa engkau buat tanpa dinding (terbuka). Atau bisa juga pakai model lainnya mirip, kotak bertumpuk, rak berkaki, pancing berjajar dan pancing bertingkat.
B. Pembibitan cacing
Persiapan yang perlu kau lakukan dalam upaya ini yaitu meramu media tumbuh, menyediakan bibit cacing yang unggul, mempersiapkan sangkar cacing dan juga pelindung kandangnya.
C. Pemilihan bibit calon indukan cacing
Sebaiknya, Jika kau ingin membudidayakan cacing tanah secara komersial, gunakanlah bibit yg sudah terdapat lantaran membutuhkan jumlah yang cukup akbar. Tapi, Bila ingin dimulai asal skala yang mungil, bisa kau pakai bibit cacing tanah yg terdapat pada alam. Biasanya banyak pada tumpukan sampah yang membusuk atau di daerah pembuangan kotoran hewan.
D. Pemeliharaan bibit calon induk cacing
Pemeliharaan bisa engkau lakukan dengan beberapa cara:
Memelihara cacing tanah sebesar-banyaknya atau disesuaikan dengan daerah yg akan dipergunakan. Engkau mampu memilih cacing yg muda atau dewasa. Bila kandangnya ukuran tinggi 0,three m, panjang dua,lima m, serta lebar < 1 m. Umumnya bisa menampung lebih kurang 10.000 ekor cacing tanah dewasa.
Pemeliharaan dimulai memakai jumlah yg kecil. Jika jumlahnya sudah bertambah sebagian cacing bisa kau pindahkan ke kolam pemeliharaan yang lain.
Kombinasi antara dua cara pada atas
Pemeliharaan khusus kokon hingga anak, sesudah remaja gres dipindah ke kolam pemeliharaan lain.
Pemeliharaan khusus cacing remaja menjadi bibit.
sistem pemuliabiakan
Bila media pemeliharaan sudah siap dan bibit cacing tanah pula sudahada, maka penanaman bisa segera engkau laksanakan secepatnya. Jangan tuang sekaligus bibit cacing tanah yang tersedia, akan tetapi cobalah sedikit demi sedikit.
Bila telah, amati secara rutin setiap three jam sekali, siapa tahu ada yang berkeliaran pada atas media atau bahkan ada yang meninggalkan media. Apabila pada rentang dikala lebih kurang 12 jam tidak ada yang keluar dari wadah, berarti media yg engkau untuk itu sudah cocok. Kebalikannya Jika tidak cocok, cacing akan berkeliaran kemana-mana.
F. Perkawinan atau reproduksi
Cacing termasuk binatang hemaprodit, yaitu memiliki alat kelamin ganda. Meskipun demikian, dalam urusan pembuahan mereka tidak bisa melakukannya sendiri.
Dari hasil perkawinan sepasang cacing akan menghasilkan satu butir kokon yg berisi telur-telur. Kokon tadi berbentuk lonjong memakai ukuran sekitar sepertiga besar kepala korek api.
Dalam rentang dikala 14-21 hari kokon akan menetas, setiap kokon akan menghasilkan dua-20 ekor. Diperkirakan one hundred 2kor cacing bisa menghasilkan lebih kurang 100.000 cacing pada dikala 1 tahun.
Tiga. Pemeliharaan
A. Pemberian pakan
Buat hadiah makannya relatif sekali saja dalam 24 jam. Apabila yg kau tanam 1 Kilo Gram maka 1 KG juga pakan yg harus engkau berikan. Hal yang perlu kau perhatikan pada anugerah kuliner diantaranya.
Pakan wajib berbentuk serbuk
Bubuk pakan wajib ditaburkan rata pada atas media, tapi sebaiknya jangan menutupi keseluruhan. Sisakan lebih kurang 2-three penggalan peti.
Tutup pakan dengan media yg tidak tembus cahaya
Perbandingan antara serbuk cacing dan air merupakan 1:1
B. Penggantian media
Media yang telah menjadi kascing/tanah atau yg sudah poly kokonnya harus segera diganti. Agar cacing cepat berkembangbiak. Rata-rata penggantian media bisa kau lakukan setiap 2 minggu sekali.
proses kelahiran
Bahan yg dipergunakan menjadi media tanam diantaranya kotoran hewan, batang pisang, dedaunan kering, limbah tempat tinggal tangga dan lain sebagainya.
Bahan tadi kemudian dipotong-potong dulu dengan berukuran dua,5 cm. Seluruh bahan, kecuali kotoran ternak diaduk serta ditambah dengan air hingga merata. Bahan gabungan dan kotoran ternak dijadikan satu memakai perbandingan 7:tiga serta ditambah air secukupnya.
4. Hama serta penyakit
Keberhasilan dalam upaya budidaya cacing tanah tidak terlepas berasal upayamu pada mengendalikan hama. Hama-hama berupa serangga dan binatang pemangsa, diantaranya semut, burung, kumbang, lipan, kelabang, katak, lalat, tikus, itik, ayam, serta lain sebagainya.
Lima. Panen cacing
Pada perjuangan budidaya cacing tanah terdapat dua penggalan penting yang nantinya kau panen, yaitu cacing itu sndiri serta kascing atau tanah bekas cacing. Memanennya juga cukup mudah, kau hanya perlu menawarkan penerangan pada media tanam tadi, maka cacing akan keluar memakai sendirinya. Karena cacing sangat sensitif dengan cahaya.
BACA JUGA
PANDUAN LENGKAP BUDIDAYA CACING TANAH
PEMBUATAN MEDIA HIDUP CACING TANAH
CARA MEMBUAT KANDANG BUDIDAYA CACING TANAH
BUDIDAYA CACING SUTERA
CIRI KHUSUS CACING LUMBRICUS RUBBELUS
BACA JUGA
PANDUAN LENGKAP BUDIDAYA CACING TANAH
PEMBUATAN MEDIA HIDUP CACING TANAH
CARA MEMBUAT KANDANG BUDIDAYA CACING TANAH
BUDIDAYA CACING SUTERA
CIRI KHUSUS CACING LUMBRICUS RUBBELUS
Tag :
Budidaya Cacing