Di Museum Biologi Edinburgh, Inggris terdapat salah satu jenis ayam dari tempat Sumatera Barat, didatangkan kira-kira sebelum kala 18. Mengapa hingga mendapat tempat di dalam museum populer tersebut ? Tentu saja alasannya yaitu ayam Yungkilok mempunyai keistimewaan. Ciri utamanya yaitu mempunyai bunyi kokok batindik serta penampilan yang tidak dimiliki oleh jenis ayam manapun di dunia ini.
Oleh alasannya yaitu tu layak jika menjadi suatu pujian tersendiri bagi Indonesia, khususnya masyarakat Kecamatan Payung Sekaki, Solok, Padang, Sumatera Barat.
Seharusnya rasa gembira ini sanggup berlanjut, tetapi justru di final kala ke 20 ini ternyata sudah sulit sekali mendapat jenis ayam Yungkilok orisinil bartindik 9 ke atas. Keberadaan ayam yungkilok orisinil sudah puluhan tahun terdesak oleh kehadiran ayam bangkok dan ayam ras unggul lain yang dinilai oleh masyarakat sanggup menunjukkan laba lebih baik. Keadaan tersebut tentu saja perlu diprihatinkan, jika dibiarkan berlarut-larut pasti ayam Yungkilok orisinil dengan cepat pasti akan punah.
Walaupun perjuangan pelestarian telah diupayakan oleh segelintir penggemar ayam hias, namun bila kurang mendapat tunjangan dari masyarakat luas pasti tidak akan berhasil dengan baik. Demikian pula perhatian instansi yang terkait sangat diperlukan dalam menggerakkan masyarakat semoga mau menoleh kembali kepada ayam Yungkilok. Salah satu sarana memacu kembali semangat masyarakat antara lain dengan diadakannya lomba bunyi kokok batindik ayam Yungkilok, baik tingkat tempat maupun provinsi.
Adapun ayam Yungkilok terbagi atas 3 golongan menurut penampilan fisiknya, yakni :
- Ayam Yungkilok Gadang.
- Ayam Ratiah.
- Ayam Batu
Sedangkan untuk penggolongan nama ayam yang mempunyai ciri-ciri khusus, antara lain yaitu :
- Ayam Bangkeh
- Ayam Kinantan
- Ayam Gombak buak siburantak
Ciri-Ciri Pejantan Ayam Yungkilok
- Tajinya kecil, panjang dan runcing sekali, kebanyakan lurus dan sewarna kakinya.
- Warna bulunya ada yang hanya satu macam, yakni putih, merah, kuning atau hitam saja. Ada pula yang lebih dari dua warna dan warna-warna kombinasinya, namun bagi pejantan unsur warna hitam lebih dominan. Bulu hias pada leher, punggung dan pinggang juga majemuk warna.
- Suara kokoknya panjang sekali dan berirama. Oleh masyarakat setempat dinamakan kokok batindik atau balenggek.
Ciri-Ciri Betina Ayam Yungkilok
- Berat rata-rata berkisar 1,6 kg. Badan kelihatan agak tambun alasannya yaitu bulunya yang sangat tebal.
- Bentuk kepala oval memanjang dan ditumbuhi bulu-bulu kecil lembut.
- Letak matanya agak tersembunyi, tajam, dan jernih, warnanya ada yang putih, kuning, merah atau hitam.
- Paruhnya panjang dan agak lebar, warnanya ada yang putih, kuning, merah, hitam maupun putih bergaris hitam.
- Leher berukuran sedang dengan tembolok besar menonjol.
- Bulu badannya lbat, ada yang hanya terdiri dari satu macam warna saja yakni putih, kuning, merah maupun hitam, ada pula warna-warna kombinasi maupun gabungan dari warna-warna tersebut.
- Kaki berukuran agak panjang, sangat kokoh menyangga tubuhnya yang tambun, sisik kaki teratur rapi dengan warna putih, kuning, merah atau hitam.
- Jari-jari kakinya berpengaruh sekali untuk mencengkram dahan.
- Kuku-kukunya runcing dan panjang, merupakan senjata untuk mengkais-kais tanah dan akar-akar.
- Telapak kakinya berjaringan halus dengan warna abu-abu, hitam, putih kemerah-merahan ataupun kuning.
- Bertelur paling banyak 16 butir pe periode, namun daya tetasnya cukup tinggi.
Ciri-Ciri Telur Ayam Yungkilok
- Berukuran sedang dengan bentuk oval sempurna.
- Warnanya ada yang putih opaque, ada juga yang putih kecoklat-coklatan.
- Setelah 21 hari dierami induknya, akan menetas dengan bulu kapas warna kuning pucat belang hitam atau cokelat.
Sumber : Beternak Ayam Buras oleh B. Sarwono
Tag :
Jenis-Ayam