Cara Dan Tips Pemeliharaan Ayam Pedaging

Salah satu penentu keberhasilan perjuangan peternakan ayam kampung yaitu administrasi pemeliharaan yang baik. Selain itu adanya optimisme bahwa telur dan daging ayam kampung sangat diminati konsumen dan mempunyai pangsa pasar khusus. Permintaan pasarnya juga tidak pernah surut bahkan meningkat terus.


Potensi peternakan ayam kampung untuk memenuhi kebutuhan daging masih cukup menjanjikan. Yang menjadi kendala, kemampuan produksi ayam kampung masih rendah dibandingkan dengan produksi ayam ras. Apabila pengelolaan peternakan ayam kampung digarap secara intensif, kemampuan produksinya bukan tidak mungkin bisa ditingkatkan.

Walaupun undangan pasar cukup tinggi, skala peternakan ayam kampung yang dikelola sebaiknya jangan terlalu besar sampai mencapai populasi ribuan ekor. Idealnya, dalam satu peternakan, populasi awal cukup sekitar 200-300 ekor. Prinsipnya, sebelum mengelola peternakan sebaiknya dilakukan studi kelayakan terlebih dahulu. Bisa juga melaksanakan survei ke peternak yang sudah berhasil untuk melaksanakan studi banding.
Usaha peternakan ayam kampung bisa menjadi sumber penghasilan untuk mencukupi kebutuhan keluarga, tentunya kalau dirancang dan dikelola cukup baik. Yang niscaya perjuangan ini perlu ketekunan dan pelaksanaannya harus diadaptasi dengan keadaan lingkungan.

Cara Pengumbaran atau Cara Tradisional

Pola pemeliharaan cara pengumbaran dilakukan dengan membiarkan induk jantan dan betina bebas berkeliaran. Sementara, anaknya yang belum besar lengan berkuasa dipelihara dalam sangkar atau kurungan.

Cara ini mengondisikan si induk mencari pakan sendiri. Kalaupun pakan diberikan, hanya terbatas pada dedak, dedaunan, atau masakan sisa rumah tangga. Cara pemeliharaan menyerupai ini paling banyak dilalukan terutama oleh masyarakat pedesaan. Pola pemeliharaan umbaran mempunyai kelemahan, di antaranya sulit mengontrol ayam yang sakit, keamanan tidak terjamin sehingga ayam gampang hilang atau dimangsa hewan liar, serta produksi telurnya sangat rendah. Dalam satu tahun, maksimal berlangsung 6 siklus bertelur.

Pada sistem bebas, siklus reproduksi induk ayam berlangsung secara alami. Proses reproduksinya sangat beruntung pada naluri induk ayam untuk melepas atau menyapih anaknya sebelum datang ketika bertelur kembali. Siklus reproduksi tersebut berjalan lambat, yakni 126 hari per siklus. Kurun waktu itu mencakup masa bertelur 20 hari, masa mengeram 21 hari, masaa mengasuh anak 65 hari, dan masa istirahat 20 hari.

Cara Madya atau Semi Intensif

Disebut madya alasannya yaitu induk jantan dan betina dipelihara bersama dalam satu sangkar ren. Kandang ini mempunyai halaman berpagar cukup luas, sehingga ayam leluasa bergerak dan bebas mencari pakan komplemen berupa dedaunan dan binatang-binatang kecil disekitarnya, contohnya rayap atau jangkrik. Sementara itu, anaknya yang belum besar lengan berkuasa tetap dipelihara dalam sangkar atau kurungan.

Pakan harus diberikan secara teratur, berupa adonan pakan buatan dan dedak dengan perbandingan 1 : 4. Kekurangan unsur sajian dalam ransum dilengkapi sendiri oleh ayam dengan cara mencari pakan komplemen yang ada di sekitarnya. Siklus reproduksi ayam pada pemeliharaan semi-intensif bisa dibantu tangan manusia. Caranya dengan membatasi waktu mengasuh anak. Siklus reproduksi ini berlangsung selama 90 hari. Rinciannya, masa bertelur 20 hari, masa mengeram 21 hari, masa mengasuh anak 39 hari, dan masa istirahat 10 hari.

Cara Intensif

Disebut intensif alasannya yaitu ayam dikurung dalam sangkar selama hidupnya. Selama pemeliharaan, ransum dan air minum mutlak disediakan dengan teratur. Pemeliharaan juga harus dikelola sebaik mungkin supaya ayam tetap sehat, produktif, dan jauh dari bahaya penyakit. Sistem pemeliharaan intensif membutuhkan modal dan biaya yang relatif tinggi. Karena itu, harus direncanakan secara matang dan mempunyai sasaran produksi yang jelas.

Dalam sistem intensif, masa mengasuh anak dan masa istirahat induk ayam lebih singkat. Siklus reproduksi ditekan sampai 65 hari. Rinciannya, masa bertelur 20 hari, masa mengeram 21 hari, masa mengasuh anak 19 hari, dan masa istirahat 5-7 hari.

Sumber : Ayam Kampung Pedaging oleh Ir. Hadi Iswanto
Back To Top