Jenis Dan Penataan Sangkar Ayam

Bagi ayam, sangkar berkhasiat untuk melindungi diri dari ancaman hewan pemangsa, sebagai kawasan berteduh sewaktu panas dan hujan, sebagai kawasan untuk tidur, dan untuk meredam hawa cuek pada malam hari. Bagi si pemelihara, sangkar juga mempunyai fungsi yang tak kalah penting, di antaranya mempermudah pemungutan hasil, mempermudah pengontrolan, mempermudah ketika pemberian pakan, dan mempermudah pencegahan dan pengobatan penyakit.

sumber gambar : agungwibowojogja.wordpress.com

DESAIN KANDANG

Desain atau model sangkar sangat besar lengan berkuasa dalam pemeliharaan ayam kampung. Model sangkar untuk peternakan ayam intensif berbeda dengan pemeliharaan secara tradisional. Jangan menciptakan sangkar yang terlalu luas, itulah prinsip yang perlu diingat sebelum merancang sangkar intensif bagi ayam kampung pedaging. Pasalnya, bila ayam kampung pedaging dipelihara di sangkar yang luas, dikhawatirkan ruang geraknya tidak terbatas sehingga energi yang diperoleh dari pakan akan habis digunakan untuk berlari-lari. Imbasnya, produksi daging akan berkurang dan terjadi pemborosan pakan.

Kandang ayam kampung tidak perlu mewah. Yang penting bangunan cukup kokoh. Usahakan merancang sangkar agar mudah dibersihkan, tidak lembap, tidak mudah bocor dan sirkulasi udaranya sempurna. Atur posisi sangkar menghadap ke timur agar sinar matahari pagi bisa masuk ke dalam kandang. Untuk menjaga suhu ruangan tetap stabil, atap sangkar sebaiknya dibentuk dari genting atau sirap. Namun, penggunaan sirap mesti hati-hati, sebab sering muncul kutu busuk atau serangga-serangga kecil yang hidup di dalam lipatan sirap terutama bila sirap yang digunakan sudah terlalu lama.

Kerangkan sangkar bisa dibentuk dari kayu atau bambu. Supaya biaya murah, dinding sangkar bisa dibentuk dari bilik bambu yang kasar. Pintu sangkar dibentuk dari papan atau belahan bambu yang disusun rapi. Lantai sangkar bisa berupa pelur semen atau tanah yang dipadatkan. Jika sangkar yang digunakan model panggung bisa digunakan lantai dari papan.

Lantai berupa pelur semen atau tanah sebaiknya dilapisi sekam padi atau jerami kering setebal 5-10 cm. Sebab, lantai dari tanah bisa melepaskan uap air di sekitar sangkar dan pembasmian bibit-bibit penyakit di dalam tanah relatif sulit dilakukan. Dengan adanya jerami, kelembaan ruangan yang terlampau tinggi bisa dikurangi, bahkan bisa mencegah berkembangnya bibit-bibit penyebab penyakit yang ada di dalam tanah.

Manfaat lainnya ialah memberi rasa empuk ketika ternak bermain atau berjalan, menyerap air dari feses (kotoran ayam), dan menunjukkan suasana hangat di dalam kandang. Sementara itu, dibandingkan dengan manfaatnya, kerugian menggunakan lapisan jerami hampir tidak berarti, paling-paling peternak harus sering meratakan dan merapikannya sebab sering diacak-acak oleh ayam. Idealnya, luas lahan yang digunakan untuk memelihara 100 ekor induk ayam kampung ialah 500 m2. Alasannya, untuk menampung induk ayam kampung sebanyak itu tidak cukup hanya dibentuk satu sangkar induk tetapi harus dibentuk beberapa sangkar induk yang berpetak-petak.

Setiap petak posisinya berjajar dan saling menyambung. Ukuran setiap petaknya ialah panjang 5 m, lebar 2 m, dan tinggi 2 m. Dari ukuran tersebut, sepertiga panjang sangkar (1,6 m) digunakan untuk kawasan istirahat dan bertelur. Dua pertiga belahan lagi (3,4 m) digunakan sebagai pelataran kawasan bermain ayam. Satu petakan diisi enam ekor induk betina dan satu ekor induk jantan. Beternak ayam kampung pedaging secara intensif sebaiknya tidak menggunakan sangkar model ren (umbaran terbatas), postal, dan baterai. Alasannya sebagai berikut.

Kandang Ren

  • Penularan penyakit menjadi lebih cepat.
  • Konstruksi sangkar ren menciptakan ayam mudah berebut makanan. Akibatnya ayam yang lemah sering tidak mendapat belahan masakan yang cukup.
  • Pertumbuhan tubuhnya kurang seragam.
  • Ayam menjadi kurang produktif sebab konstruksi sangkar mengakibatkan ayam lebih banyak bergerak sehingga hasil metabolisme untuk pembentukan daging berkurang.
  • Lahan yang dibutuhkan terlalu luas sehingga kurang efisien.
  • Identifikasi dan kontrol terhadap serangan penyakit sulit dilakukan, terutama bila identifikasi dilakukan melalui kotorannya.

Kandang Postal

  • Penularan penyakit menjadi lebih cepat.
  • Konstruksi sangkar postal mengakibatkan ayam saling mematuk.
  • Apabila bantalan sangkar (litter) berair atau lembap, bibit penyakit mudah muncul.
  • Identifikasi atau kontrol terhadap serangan penyakit sulit dilakukan.
  • Konstruksi sangkar postal mengakibatkan ayam sering berebut makanan. Akibatnya ayam yang lemah kurang mendapat jatah makanan.

Kandang Baterai

  • Biaya pembuatan sangkar relatif mahal.
  • Kotoran harus lebih sering dibuang.
  • Ayam kurang mendapat sinar matahari sehingga mengakibatkan penyakit lepuh dada.
  • Kualitas karkas (daging yang sudah dikuliti) ayam kurang bagus.
  • Lebih cocok digunakan untuk ayam petelur atau periode pembesaran saja.

SARANA DAN PRASARANA KANDANG

Peternakan ayam kampung pedaging yang dikelola secara intensif mutlak mempunyai sarana dan prasarana penunjang. Fungsinya tidak lain untuk mengoptimalkan proses beternak ayam. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan sebagai berikut.

Tempat Tidur

Bentuk kawasan tidur ayam kampung kayu atau bambu tenggeran yang mirip galah dengan ketebalan 5x4 cm. Permukaan atas kayu dibentuk bulat mirip lingkaran. Panjang dan pendeknya kayu tenggeran tergantung pada luas ruangan dan diadaptasi dengan keadaan ruangan kandang. Tenggeran sepanjang 1 m bisa digunakan untuk kawasan tidur 5 ekor ayam. tenggeran ini dipasang di atas tiang dengan jarak 30 cm satu sama lain. Sebaiknya kawasan tenggeran tidak merupakan bidang (garis) bersap-sap. Namun, dibentuk sejajar dengan jarak 1 m. Dengan begitu ayam yang tidur tidak tumpang tindih dan kemungkinan terkena kotoran satu sama lainnya bisa terhindari.

Sarang Untuk Bertelur

Jumlah sarang yang dibentuk diadaptasi dengan jumlah induk betina yang ada. Besar kecilnya sarang diadaptasi dengan ukuran badan ayam kampung. Contohnya, ayam kampung yang berukuran sedang, perlu dibuatkan sarang dengan panjang 35 cm, lebar 30 cm, dan tinggi 30 cm. letakkan sarang di ruang yang agak gelap, tenang, dan nyaman sebab ayam kampung yang sedang bertelur menyukai kawasan mirip itu. Jika sarang dibentuk dari kotak kayu, beri bantalan berupa jerami kering, rumput jerami kering, rumput kering, atau dedak kasar.

Kotak (Boks) DOC

Boks DOC (Day Old Chicken) dibutuhkan untuk memelihara anak ayam yang gres menetas dan tidak lagi diasuh oleh induknya. Bahan bakunya berupa kayu, kawat kasa, dan lampu listrik. Kayu digunakan sebagai dinding boks, kawat kasa sebagai bantalan dan atap boks, dan lampu sebagai sumber panas. Ukuran boks pembesaran 100 X 100 X 75 cm. Boks dengan ukuran sebesar itu bisa diisi anak ayam 30 hingga 50 ekor. Anak ayam tersebut bisa disimpan di dalam boks hingga berumur 1 bulan. Sumber panas yang digunakan untuk menghangatkan belum dewasa ayam ini berupa lampu pijar. Anak ayam umur 1-7 hari perlu lampu 60 watt, umur 8 hingga 14 hari 40 watt, umur 15 hingga 21 hari 25 watt, dan umur 22 hingga 28 hari 15 watt. Di atas umur 28 hari, anak ayam sudah bisa hidup tanpa dukungan pemanas.

Kandang Pembesaran

Umumnya materi baku sangkar ini dibentuk dari kayu atau bambu. Kandang berukuran 2 x 3 x 1 m digunakan untuk membesarkan anak ayam umur satu bulan hingga tiga bulan. Model sangkar pembesaran yang bisa dibentuk ada dua, yakni tunggal dan bertingkat.

Kandang Kurungan

Kandang ini bisa dibentuk sendiri dari bambu. Bentuknya mirip kubah tetapi tinggi. Diameternya berkisar 1 hingga 1,5 m. Jika ingin praktis, tidak perlu membuatnya, cukup membeli di toko-toko sarana peternakan. Fungsi sangkar kurungan ialah untuk menjemur belum dewasa ayam pada pagi hari dan untuk mengarantina ayam yang sakit.

Tempat Pakan

Bedakan kawasan pakan untuk ayam sampaumur dan untuk anak ayam. Tempat pakan ayam sampaumur umumnya dibentuk dari bambu atau kayu. Gunakan kawasan pakan dari plastik untuk anak ayam yang berumur kurang dari satu bulan. Prinsipnya kawasan pakan ayam dihentikan terlalu dalam hingga menciptakan ayam sulit menjangkau pakan sehingga banyak pakan yang tersisa. Selain mudah dijangkau oleh ayam, sebaiknya kawasan pakan juga mudah dibersihkan.

Tempat Minum

Seperti kawasan pakan, kawasan minum ayam sampaumur juga bisa dibentuk dari bambu atau kayu. Untuk anak ayam kurang dari sebulan digunakan kawasan minum dari plastik mirip kawasan minum ayam ras.

Gudang

Selain sangkar induk, di areal peternakan ayam kampung perlu juga dibangun gudang. Gudang berfungsi sebagai kawasan menyimpan pakan ayam, menempatkan mesin tetas, peralatan, dan sangkar boks untuk anak ayam yang gres menetas.

Saung

Selain gudang, dibangun pula saung sebagai kawasan tinggal penjaga peternakan. Saung juga digunakan untuk kawasan menjalankan proses manajemen peternakan, contohnya proses pembelian pakan atau proses penjualan ayam.

Sumur

Untuk peternakan yang letaknya jauh dari ajaran air atau sungai, keberadaan sumur tidak mutlak diperlukan.

Sumber : Ayam Kampung Pedaging oleh Ir. Hadi Iswanto
Back To Top