Mengenal Ayam Kalkun Dan Ciri-Cirinya

Pada zaman dahulu jenis ini lebih dikenal dengan nama ayam Belanda, alasannya ialah kemungkinan besar masuknya ke Indonesia dibawa para pedagang dari Eropa dan terutama dikonsumsi oleh kalangan atas, yakni bangsa Belanda. Dalam kelas aya, kalkun termasuk yang berubah paling besar. Dengan bentuknya yang melebihi ukuran ayam pada ummumnya, maka lebih sempurna bila kalkun dipelihara lepas pada halaman yang cukup luas.


Kalkun memiliki pembawaan yang damai dan tidak banyak tingkah bila dilepas bebas, tetapi akan berbalik menjadi liar bila dimasukkan sangkar sempit, alasannya ialah gerakannya akan sangat terbatas sehingga sering mengalami stres berat, bulu rontok atau rusak, dan luka yang tidak cepat sembuh. Kandang yang sempit juga mendorong kalkun untuk setiap ketika makan, dan jikalau ransumnya habis kemudian memakan seadanya. Hal ini sangat berbahaya alasannya ialah akan mengakibatkan banyak sekali macam penyakit. Penyakit ringan yang biasa menyerang kalkun menderita penyakit kepala hitam akhir serangan protozoa yang berkembang biak di dalam sangkar sempit serta kurang sinar matahari.

Biasanya ayam kalkun dipelihara hanya hingga usia dewasa, alasannya ialah pada umur 6,5 bulan berat rata-rata pejantan 11,5 kg dan pada umur 5 bulan berat rata-rata betina berkisar 9 kg, kandungan protein dan lemak sedang pada puncaknya. Semakin tua, dagingnya menjadi kurang enak untuk disantap, kecuali bila tujuannya sebagai penghias taman atau untuk diternakkan.

Ciri-Ciri Pejantan Ayam Kalkun

  • Kepala berukuran besar, tidak ditumbuhi bulu sedikit pun melainkan dilindungi oleh kulit tebal berlipat-lipat berwarna mrah berbercak-bercak putih dan kebiru-biruan.
  • Mata berwarna merah kehitam-hitaman, letaknya agak tersembunyi oleh lapisan kulit yang berkerut-kerut.
  • Paruhnya berwarna kuning dengan pangkal hitam, bentuknya besar dan panjang, berpengaruh dan tajam sehingga sanggup memutuskan jari-jari kita, tidak akan tampak dari depan, alasannya ialah tertutup oleh lapisan lemak dan kulit yang tumbuh di depan hidung, yang semakin renta akan semakin panjang menjuntai.
  • Bulu pantat dan pada paha agak mengembang berwarna hitam keabu-abuan.

Ciri-Ciri Betina Ayam Kalkun

  • Sedikit perbedaan dengan pejantan terletak pada jengger kecil, tipis dan lemas berwarna hitam kusam.
  • Pial berukuran kecil, warnanya juga hitam kusam.
  • Kelihatan lebih tambun dengan berat tubuh sekitar 1,5 kg, bila bangun tegak berkesar sedikit datar.
  • Bulu ekor menyempit pada ujungnya.
  • Antara tubuh dan sayap sedikit berongga.
  • Bulu tubuh sebelah bawah dan paha berwarna hitam abu-abu dan agak mengembang.
  • Paruhnya berwarna hitam dengan ujung abu-abu.
  • Lidah, langit-langit, berwarna abu-abu kehitam-hitaman.
  • Matanya besar, bundar, berwarna hitam.
  • Kulit dan telapak kakinya berwarna hitam kusam.
  • Nadi, daging dan kloakanya pun berwarna hitam.
  • Kaki bersisik kecil-kecil teratur rapi dan jari-jari kakinya berwarna hitam kehijau-hijauan.
  • Tulangnya berwarna hitam mengkilap.
  • Kuku-kukunya berwarna hitam, besar-besar dan melengkung kuat.
  • Darahnya berwarna merah kehitam-hitaman.
  • Mulai bertelur sesudah berumur 4 bulan, rata-rata 30 butir per periode.

Ciri-Ciri Telur Ayam Kalkun

  • Berukuran besar berbentuk oval dan warnanya putih kemerah-merahan atau putih kecoklat-coklatan.
  • Setelah 21 hari dierami induknya, meneras dengan bulu berwarna hitam keabu-abuan.
  • Paruh dan kukunya berwarna hitam dengan ujung berwarna putih atau abu-abu kekuning-kuningan.
Sumber : Beternak Ayam Buras oleh B. Sarwono
Tag : Jenis-Ayam
Back To Top