Usaha Tani Ayam Ras Petelur Usaha tani ayam ras petelur membutuhkan lingkungan sangkar yang berudara sejuk dan suasana yang tenang, kondisi ini sangat kuat terhadap produktivitas ternak disamping faktor dari genetik ternak, pakan dan administrasi pemeliharaan.
Namun disamping faktor tersebut diatas untuk menunjang kesinambungan perjuangan faktor sosial ekonomi juga sangat penting, letak geografis yang menunjang sarana produksi dan pemasaran hasil juga memilih suatu prospek perjuangan tani.
Dalam beternak ayam ras petelur pada kondisi harga pakan pabrik (konsentrat) yang serba mahal, harus dapat memanipulasi formulasi pakan ayam ras petelur sehingga biaya pakan tidak lebih besar dari penjualan telur, sehingga peternak tidak merugi dalam beternak.
Biasanya peternak tidak menunjukkan pakan dari pabrik seluruhnya 100% kepada ayam petelurnya namun masih dicampur lagi dengan materi pakan lokal contohnya tepung jagung kuning dan bekatul dengan perbandingan tertentu asalkan tidak menurunkan produksi telur secara drastis.
Sebagai standar pada ayam petelur, setiap 175 – 180 kkal Metabolisme Energi (ME) dalam ransum harus mengandung 1% protein. Sebagai contoh: kandungan energi 2.700 kkal/kg dengan protein 16%, kalau energi pakan dinaikan menjadi 2.800 kkal/kg, maka proteinnya harus menjadi 16,7, untuk mencukupi kebutuhan protein sebaiknya tidak kurang dari 16%.
Dari analisa usahatani pada Tabel di atas diperoleh laba higienis selama sebulan, tanpa menghitung biaya pembuatan kandang, alasannya ialah termasuk investasi jangka panjang yaitu Rp. 40.300.000,- walaupun nilai R/C 1,07 namun masih dikategorikan menguntungkan.
Sumber : Wawan Darmawan dan Maloedyn Sitanggang 2004
Tag :
Ayam Ras