Mengenal Dedak Masakan Ayam

Dedak merupakan limbah pengolahan gabah menjadi beras, sebagai negara yang telah berswasembada beras, tentunya dedak cukup banyak di Indonesia.


Kecuali apabila panen gagal atau pada demam isu kemarau panjang, dedak pun berkurang dan harga absolutnya ikut naik. Dedak memiliki harga adikara yang relatif rendah, tetapi kandungan gizinya mengecewakan. Dedak cukup mengandung energi dan protein, juga kaya akan vitamin.

Tetapi kelemahan dedak yaitu kandungan serat bernafsu yang cukup tinggi, kandungan asam amino yang tidak tepat dan kandungan beberapa vitamin dan mineral yang juga kurang.


Walaupun demikian dedak tetap dipakai sebagai materi masakan pendamping jagung kuning, sebab harga absolutnya yang cukup murah. Dedak umumnya dipakai antara 10 sampai 30 % dari total ransum. Ada penelitian yang sanggup mempergunakan dedak sampai 80 % dari total ransum, tetapi dalam kondisi penelitian dengan adonan dan suplemen unsur gizi sintesis untuk menutup kekurangan gizi yang ada di dalam dedak.

Selain untuk adonan ransum, dedak juga diberikan secara terpisah. Ayam kampung yang dipelihara dengan sistem semi intensif misalnya, begitu pintu terbuka biasanya sudah ada dedak yang diberikan. Di desa-desa dengan pemeliharaan diumbar, dedak juga sering diberikan pada pagi hari. Dedak walaupun masih banyak dipakai sebagai pakan ayam, tetapi sebab kandungan seratnya yang kasar, materi ini harus diberikan secara terbatas.

Sebagai negara penghasil dan pengguna beras terbesar, potensi dedak tidak perlu diragukan. Ketersediaan dan harganya pun memenuhi persyaratan sebagai makanan ternak.
Tag : Makanan-Ayam
Back To Top