Cara Mengatasi Infectious Laryngo Tracheitis (Ilt) Pada Ayam

Penyakit ILT pada ayam menjadikan gangguan pada kanal pernafasan. Gejala yang timbul akhir serangan penyakit ini yaitu keluarnya lendir bercampur darah pada mata dan lubang hidung. Jika ayam batuk atau bersin, kepalanya seringkali dikibas-kibas dengan besar lengan berkuasa untuk melepaskan gumpalan lendir yang menyumbat kanal pernafasan. Kepala dan leher seringkali dijulurkan dan paruh dibuka lebar untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya alasannya yaitu susah bernafas.


Penyebab penyakit ini yaitu virus herves yang memiliki struktur DNA. Sumber penularannya yaitu ayam sakit, terutama lewat gumpalan darah dan lendir. Penularan secara eksklusif melalui pengisapan benih penyakit ke dalam kanal pernafasan.

Penularan secara tidak eksklusif melalui makanan, minuman, peralatan kandang, dan benda lain yang terkontaminasi virus. Angka selesai hidup akhir ILT antara 10 hingga 50 %. Produksi telur pun dapat turun hingga 20 % tetaki akan pulih sesudah empat minggu. Pengobatan biasanya memakan waktu sekitar dua minggu. Jika dalam waktu dua ahad tidak mengatakan tanda-tanda membaik, biasanya ayam tidak tertolong lagi.

Penyakit ILT pertama kali ditemukan tahun 1924 di Amerika. Di Indonesia sendiri, hingga kini penyakit ini sudah ditemukan pada beberapa peternakan ayam, khususnya ayam petelur menyerupai di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali.

ILT lebih sering ditemukan pada ayam petelur dibandingkan dengan ayam pedaging. Hal tersebut terkait dengan umur pemeliharaan ayam pedaging yang relatif pendek. Meskipun hospes primer virus ILT yaitu ayam dari segala umur namun ayam umur 7-22 ahad lebih sensitif. Dari data yang diperoleh tim Technical Service Medion dilaporkan bahwa ILT sering meyerang ayam petelur pada umur < 22 minggu.

Vaksinasi ILT dilakukan memakai vaksin aktif dan berfungsi merangsang terbentuknya kekebalan ayam. Lakukan vaksinasi ILT memakai Medivac ILT untuk pencegahan.

Referensi :
https://info.medion.co.id/index.php/artikel/layer/penyakit/jangan-anggap-remeh-ilt
Back To Top