Cara Menentukan Bibit Ayam Indukan

Walau tidak berketentuan bentuk badang dan warna bulunya, tapi jikalau dipelihara secara teratur dan terarah, ayam kampung sanggup memberi hasil yang cukup baik untuk diusahakan sebagai ternak unggas penghasil telur dan daging. Sebaiknya dalam beternak dan mengembangbiakkan ayam piaraan ini, terlebih dahulu dilakukan seleksi yang ketat.


Seleksi sanggup dikerjakan dengan memilh calon indukan yang sejenis. Dalam arti bentuk tubuh seragam, besar kecil tubuh seukuran, dan umur perbedaannya tak berjauhan. Paling baik calon indukan betina berumur sekitar 1 tahun, atau paling sedikit 6 bulan. Sedang calon indukan ayam jantan telah berumur 1 setengah tahun, atau paling sedikit 1 tahun.

Calon bibit indukan tersebut sebaiknya secara turun temurun mempunyai sifat-sifat pembawaan yang baik, sehat, tidak terdapat kepingan tubuh yang rusak atau cacat, berasal dari kelompok atau kawanan ayam yang terpilih, pertumbuhan badannya baik dan hasil telurnya banyak, selama masa hidupnya belum pernah sakit dan meranggas bulunya baik sebagian atau seluruhnya, dan sebaiknya calon bibit ini dicari pada peternak pembibit. Dengan keinginan mutu bibit sanggup dipertanggungjawabkan.

Calon bibit yang baik mempunyai beberapa sifat yang khas. Di antaranya tingkah lakunya gembira, gerakannya berpengaruh dan tangkas, tidak takut didekati orang, suaranya agak ramai apabila didekati dan diberi makan, nafsu makannya baik dan aktif mencari makan sepanjang hari, keluar sangkar pagi-pagi dan gres pulang masuk sangkar sehabis matahari terbenam, tidurnya nyenyak pada malam hari, ayam jantan berlagak sebagai pemimpin bagi ayam-ayam betina sekawanannya.


Ayam sehat dan normal sanggup ditilik dengan melihat gejala fisiknya sebagai berikut :
  • Bagian tubuh, kepingan tubuh tidak ada kelainan, selaras, dan sesuaikan dengan jenis ayam bersangkutan. Sebaiknya dipilih yang berdada lebar dan cembung, serta kepingan belakang tubuh agak besar.
  • Tulang, pertulangan berpengaruh dan normal, tidak ada kelainan yang menjadikan cacat tubuh. Tulang kaki tidak berbentuk "O" atau "X", lantaran cacat kaki ini sanggup menyulitkan dalam perkawinan. Akibatnya telur bibit sanggup tidak terbuahi, atau daya tetasnya sangat kurang.
  • Otot, otot kempal, padat, berisi, dan tidak berlemak. Keadaan ini sanggup diperkirakan dengan meraba tulang dada dan paha. Keadaan otot ini sanggup digunakan untuk mengukur dalam menafsirkan baik buruknya keadaan umum tubuh, kesehatan, dan gaya hidup ayam bersangkutan.
  • Kulit, keadaan kulit jikalau diraba terasa lembut, agak basah, dan tidak ada kepingan yang rusak atau cacat. Warnanya segar, agak mengkilat.
  • Bulu, bentuk bulu mencerminkan keadaan kulit, kesehatan dan gaya hidup ayam bersangkutan. Bulu ayam yang anggun letaknya teratur pada tubuh, menghimpit rapat seperti tidak ada ruang kosong di antara bulu-bulu tersebut. Bentuk bulu sempurna, kecuali ada sebab-sebab khusus. Bentuk dan besar bulu harus sesuai dengan jenis puspa ragam dari jenis ayam bersangkutan. Makin mengkilat warna bulu, makin sehat dan berpengaruh gaya hidup ayam bersangkutan.
  • Suhu badan, suhu tubuh normal, berkisar antara 41-42 derajat celcius.
  • Berat badan, berat tubuh harus sesuai dengan jenis ayam bersangkutan. Berat tubuh baku (sebagai ancer-ancer), berat tubuh ayam betina ditentukan sewaktu meletakkan telurnya yang pertama. Untuk ayam jantan sehabis berumur 1 tahun. Dalam pemeliharaan, ayam harus dijaga jangan hingga terlalu kurus atau terlalu gemuk. Susunan masakan harus dijaga, dan pemberiannya sebaiknya teratur.
  • Kepala, kepala berbentuk lingkaran panjang, tidak terlalu gepeng dan berbangun kasar. Jengger kokoh kuat, tidak tipis dan tidak terlalu besar. Warnanya merah menyala, agak mengkilat. Bila diraba terasa hangat, elastis dan berjaringan halus. Gelang kuping dan daun indera pendengaran bentuknya lingkaran dan jorong, warnanya tegas. Paruh pendek, agak lebar, kuat, dan tajam. Warna tegas, tidak suram.
  • Mata, mata berbentuk bulat, agak melotot sedikit, membuka luas kurang lebih di tengah pipi (samping kepala), bebas dari segala jaringan tubuh yang mengganggu penglihatan. Pemandangan cerah ceria, penuh perhatian, dan gemar melaksanakan sesuatu. Gelang mata segar, berwarna kuning kemerah-merahan dan tidak lemah. Selaput lendir mata licin, mengkilat, dan selalu basah. Selaput bening mata jernih, kering. Pada ayam yang kekurangan vitamin A selaput matanya kelabu suram. Selaput pelangi ayam umur 2 ahad warnya kelabu muda/agak merah, umur 2-5 ahad kehijauan, dan umur 6-8 ahad berwarna jingga. Perubahan warna selaput pelangi ini berjalan dari luar ke arah dalam (tengah), dab jadinya selaput pelangi menjadi berwarna kuning jingga hingga trengguli merah. Setelah berumur 8 ahad tidak berubah lagi. Anak mata bentuknya bulat, tepinya tajam. Reaksinya terhadap cahaya matahari cepat dan tepat. Cairan dalam ruang mata depan jernih, bening.
  • Leher, leher jangan terlalu panjang atau terlalu pendek, kecuali jenis ayam tertentu. Untuk ayam pelung leher harus panjang dan kuat.
  • Dada, bentuk dada agak molek ke depan, lebar dan kuat. Leher dan dada harus merupakan satu kesatuan yang kokoh. Tembolok selalu terisi penuh, regang, tapi tidak terlalu keras.
  • Badan dan tubuh kepingan belakang, tubuh agak panjang, lebar, dan dalam. Lebih-lebih di kepingan belakangnya. Hal ini menandakan, bahwa alat-alat tubuh yang ada di dalam terjamin pada tempatnya, layak dan berfungsi sebagaimana mestinya. Tubuh kepingan belakang harus penuh dan dalam. Tubuh belakang ayam yang terbesar terletak di belakang garis melintang antara kedua kaki ayam. Punggung panjang, lebar, dan lurus.
  • Perut penelur, perut penelur terletak di antara di belakang garis melintang antara kedua kaki, dengan jarak antara kedua kaki cukup lebar. Jarak antara ujung tulang dada dan tulang kelangkang sekitar 3-4 jari orang dewasa. Perut penelur jikalau diraba terasa halus dan lunak ibarat beledu, bentuknya lingkaran cembung.
  • Sayap, sayap harus normal dan kuat, dihentikan tergantung lemah, harus menghimpit tepat pada badan.
  • Dubur, dubur ayam yang sehat bentuknya lebar, bulat, dan basah. Kulit di sekitar dubur tidak berkerut atau berwarna kuning tua, tapi keputih-putihan dan tidak kotor oleh tahi ayam yang mengering. Bulu sekitar dubur bersih.
  • Kaki, kaki harus kokoh dan kuat, tidak terlalu besar atau kecil. Jari-jarinya menghampar, dengan bentuk kuku tidak terlalu panjang atau bengkok. Taji tidak panjang, tapi kuat. Sisik kaki menghimpit rata, tersusun teratur, dan keadaannya licin mengkilat. Warnanya diubahsuaikan dengan jenis ayam bersangkutan.
  • Ekor, ekor terbangun sesuai dengan jenis ayamnya. Bulu pangkal hingga ujungnya tidak cacat.
Referensi : Berbagai Sumber
Back To Top