Pengendalian Dan Pencegahan Penyakit Pada Ayam Buras

Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Pada Ayam Buras Dalam perjuangan ternak ayam yang sangat penting diperhatikan oleh para peternak ialah pengendalian penyakit, lantaran ada beberapa jenis penyakit apabila sudah menyerang akan menimbulkan kematian yang cukup tinggi terutama penyakit tetelo dan penyakit flu burung. Kedua penyakit ini belum ada pengobatannya, yang ada gres vaksinnya saja, sehingga kedua penyakit ini dalam perjuangan ternak perlu dilakukan pencegahan. Dalam perjuangan ternak ayam buras biasanya tingkat kematian tertinggi terjadi pada anak ayam. Untuk menekan tingkat kematian ayam  buras terutama kematian  anak ayam buras dalam sangkar indukan maka perlu diperhatikan perihal kebersihan, tidak lembab, pakan dan air minum tidak tercampur kotoran dan vaksinasi.

Penyakit  Tetelo (ND)

Penyakit ini disebabkan oleh virus yang menimbulkan gangguan pernafasan, syaraf, menghambat pertumbuhan dan sanggup menimbulkan kematian.Tanda-tanda penyakit ini antara lain lesu, tidak mau makan, ngantuk, ngorok/bersin dan nafas berbunyi. Pencegahan sanggup dilakukan dengan jauhkan ayam-ayam sakit dan sucihamakan sangkar dan peralatan kandang, selalu menjaga kebersihan/sanitasi sangkar dan lingkungan, berikan makanan/minuman yang baik dan cukup, lakukan vaksinasi atau berikan obat pencegahan tepat pada waktunya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu vaksinasi ialah :
  1. ayam yang akan divaksinasi harus dalam keadaan sehat,
  2. alat-alat yang akan dipakai harus steril (spuit, pipet dan botol pencampur direndam dalam air mendidih selama 5 menit), 
  3. vaksin tidak boleh kena sinar matahari eksklusif dan harus disimpan di tempat hambar (kulkas, termos es), 
  4. vaksin yang telah dicampur lebih dari 4 jam jangan dipakai lagi, 
  5. gunakan vaksin sesuai dengan petunjuk pemakaian, 
  6. waktu vaksinasi sebaiknya dilakukan pada pagi hari atau sore hari dan di tempat yang teduh.
Bahan-bahan yang dipakai vaksin ND , pelarut, yaitu aquades atau Nael Fisiologis, alat-alat spuit, pipet, botol pencampur. Prosedur pelaksanaan vaksinasi :
  1. alat-alat disterilkan,
  2. larutkan vaksin dengan pelarut, caranya pada tutup botol pelarut bacokan jarum suntik kemudian bukalah botol vaksin. Ambil sedikit pelarut, masukkan ke botol vaksin kocok dengan hati-hati sampai seluruh vaksin larut betul. Bila sudah larut tepat masukkan ke dalam botol pencampur, dan bilas botol vaksin dengan sisa pelarut. Jumlah pelarut yang dipakai sesuai petunjuk, 
  3. lakukan vaksinasi untuk anak teteskan pada lisan atau mata anak ayam, dengan memakai pipet sebanyak 1 tetes atau suntikan ke dalam otot dada sebanyak 0,5 cc untuk ayam umur 1-4 bulan dan 1 cc untuk ayam umur 4 bulan ke atas.
Program vaksinasi penyakit ND pada ayam buras :
Periode Vaksinasi
Umur Ayam
Jenis Vaksin
Dosis dan Aplikasi
Pertama (I)
1-4 Hari
Strain F
1 tetes lewat mata
Kedua (II)
3-4 Minggu
Strain F
1 tetes lewat mata
Ketiga (III)
2-3 Bulan
Strain K
0,5 takaran suntikan pada otot
Keempat (IV)
5-6 bulan, diulang setiap 6 bulan
Strain K
1 takaran suntikan pada otot

Penyakit Flu Burung 

Penyakit ini disebabkan oleh virus dan sanggup menimbulkan kematian secara mewabah, gejala penyakit ini ialah :
  1. jengger, pial, kulit perut yang tidak ditumbuhi bulu berwarna biru keunguan, 
  2. kadang-kadang ada cairan dari mata dan hidung, 
  3. pembengkakan di kawasan belahan muka dan kepala, 
  4. pendarahan di bawah kulit, 
  5. pendarahan titik pada kawasan dada, kaki dan telapak kaki, 
  6. batuk, bersin dan ngorok dan 
  7. ayam mengalami diare dantingkat kematian tinggi. 
Pencegahan/pemberantasan flu burung, dilakukan dengan cara :
  1. Peningkatan biosekuriti yaitu desinfeksi alat dan kemudahan peternakan, dihentikan mengeluarkan unggas sakit, kotoran dan limbah peternakan, membatasi keluar dan masuk orang ke dalam lokasi peternakan, mencegah kelur masuknya tikus dan binatang lain ke dalam lokasi peternakan;
  2. Dekontaminasi/Desinfeksi pakan, tempat pakan/air minum, semua peralatan, pakaian pekerja kandang, ganjal kaki, kendaraan dan materi lain yang tercemar, bangunan sangkar yang kontak dengan unggas, kandang/tempat penampungan unggas, permukaan jalan menuju peternakan/kandang/tempat penampungan unggas;
  3. Tindakan pemusnahan selektif/terbatas dilakukan terhadap unggas sehat yang sekandang dengan unggas sakit di peternakan tertular;
  4. Disposal yaitu dilakukan pembakaran dan penguburan dengan kedalaman minimal 1,5 m terhadap unggas mati (bangkai), karkas, telur terinfeksi, kotoran, bulu ganjal sangkar (sekam), pupuk dan pakan yang tercemar serta materi dan peralatan lain yang tercemar yang tidak sanggup disucihamakan secara efektif; dan 
  5. Vaksinasi. 
Vaksinasi yang sanggup dilakukan terhadap ayam buras yang sehat di kawasan tertular sebagai berikut : Program vaksinasi flu burung pada ayam buras.

Periode Vaksinasi
Umur Ayam
Dosis dan Aplikasi
Pertama (I)
4-7 Hari
0,2 ml suntikan dibawah kulit
pada pangkal leher
Kedua (II)
4-7 Minggu
0,5 cc suntikan dibawah kulit
pada pangkal leher/otot dada
Ketiga (III)
2-3 Bulan
pada pangkal leher/otot dada
Pengisian kembali (Restocking) sangkar ayam yang terjangkit penyakit flu burung ialah sebagai berikut peternak diperbolehkan mengisi sangkar kembali sehabis 30 hari pengosongan sangkar dan harus dipastikan semua tindakan desinfeksi dan pembakaran/penguburan sesuai prosedur.

Penyakit Cacar

Adalah penyakit yang disebabkan virus dengan pembentukan kutil-kutil pada kulit sekitar kepala. Gejala penyakit ini nampak pada belahan yang tidak berbulu yaitu berbentuk luka atau kutil, nafsu makan hilang dan pertumbuhan merosot. Pengobatan dan pencegahan sanggup dilakukan dengan cara vaksinasi, cungkil kutil-kutil dengan gunting dan obati atau olesi dengan yodium tintur atau dengan obat anti infeksi, pisahkan ayam sakit dan cucihamakan kandang.

Penyakit Coccidiosis (Berak darah)

Tanda-tanda penyakit ini ialah pucat dan lesu, nafsu makan menurun, pada anak ayam biasanya mencret bercampur darah, adakala terjadi kelumpuhan, jikalau serangan penyakit ini cukup lama, ayam akan kurus dan balasannya mati. Pengobatan sanggup dipakai Coccidiostat menyerupai Trisulfa.

Penyakit Kolera

Penyakit kolera sanggup menular dan menyerang mendadak yang sanggup menjadikan kematian, penyakit ini cenderung mewabah kembali sehabis sembuh dari pengobatan. Tanda-tanda penyakit ini ialah berak warnanya hijau dan jengger kebiru-biruan. Salah satu penyebab yang sering timbuh ialah dari pakan atau air minum yang tercemar kotoran atau pakan yang basi. Pengobatan sanggup dilakukan dengan obat sulfa atauterramicyn.

Penyakit Snot (Salesma)

Penyakit ini disebabkan oleh basil dan menyerang pada ayam semua umur. Tanda-tanda penyakit ini ialah mula-mula pada lubang hidung keluar cairan agak encer, lama-lama mengental dan ayam sering bersin, nafsu makan menurun, di sekitar lubang hidung biasanya agak membengkak. Pengobatan sanggup dipakai sterptomycin. Pencegahan jangan biarkan ayam memakan jeroan atau bangkai.

Sumber : Armanudin 2009, Budiman Hadi 1995, Djatnika DH & Endang Sugiharti 1996
Back To Top